Kau pendamba matahari,lebih purba dari bulan
Pendengaran menangkapmu,sebelum penglihatan
Puisi menyanyikanmu, sebelum petikan
Maka dengan keindahanmu adalah engkau puteri kenangan
Ruh cinta terbng hendak melihat wajahmu
Bulan merindukan terbitmu
Ingin ia terbit seperti kau dengan lebih sahdu
Angin dini hari dengan kagum memandangmu
Ingin ia bernafas selembut bisik langkahmu
Anggur pujukan terpikat dengan kemanisanmu
Maka sebagai balas dengan lembut ia mengayunkanmu
Keindahan bertakhta dalam dirimu
Dan karenanya segala pikiran pun terbelenggu
Dan siapa takan tunduk dengan larangan dan perintahmu??
Bila wajahmu tampak dalam pandangan
sujudlah cinta mencari lindungan
Dan segala cahaya pun pudar karena cahaya wajahmu
Kemegahan zaman mohan ampun di mukamu
Bahkan nasib dan kepastian pun tunduk padamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar